Pages

0

Dari yang tersisa. (baca : kenangan)


Mengapa harus membenci kenangan yang pernah membuat kita tersenyum?






"ko ngeliatin aku nya gitu banget sih? Ada yang aneh sama wajah aku ya?" Gadis itu tersenyum manja.

"Loh. ga boleh emang? Lagian emang ada yang aneh tuh, krim nya masih nempel di pipi tembem kamu" si cowo menimpali tanpa mengalihkan pandangannya dari mata berbinar cewe itu.

"Lagian iseng banget sih pake meperin krim ke wajah aku!" kata si gadis sambil pura-pura marah mengambil tissue dari dalam tas nya lalu me-lap pipi nya.

"makasih ya" gadis itu tersenyum, yang menurut si cowo tentu saja itu senyum termanis yang pernah dia lihat.

"Selamat ulang tahun ya..." kata si cowo membalas senyum manis gadis itu.

Tiba-tiba tatapan gadis itu berubah serius walau senyum manis nya belum lagi lepas dari bibir nya.

"Kenapa ya ko kamu bisa sayang sama aku?"

"kenapa ya ko kamu ga bosen nanya itu sama aku?"

"ga papa, aku pengen denger aja alesannya"

"aku ga tau kenapa aku bisa sayang sama kamu, yang aku tau aku bahagia kalau dekat sama kamu"

"kamu tau ga kenapa aku ga pernah bosen nanya itu ke kamu?"

"kenapa"

"karena kamu ga pernah punya alasan kenapa kamu sayang aku, dan yang aku tau, sayang yang tulus itu adalah saat kamu ga punya alasan kenapa kamu sayang sama seseorang"

"ya. aku sayang kamu. makanya aku butuh kamu"

"ya, makanya aku juga tau. kamu ga akan pernah tinggalin aku"

"engga. engga akan pernah dan ga akan bisa"

0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Back to Top